tugas 2.1
PENEMU BILANGAN DESIMAL....
Dunia Barat boleh mengklaim bahwa mereka adalah kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun sejatinya, yang menjadi Gudang Ilmu Pengetahuan adalah kawasan Timur Tengah (kawasan Arab maksudnya, bukan Jawa Timur-Jawa Tengah). Mesopotamia, peradaban tertua dunia ada di kawasan ini juga.
Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Jika kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa, maka kaum biasa juga mengenal ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika tersebut.
Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga musik. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada 194 H/780 M. Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Nama itu berasal dari nama julukan al-Khawarizmi. Karya Aljabarnya yang paling monumental berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam buku itu diuraikan pengertian-pengertian geometris. Ia juga menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Dengan demikian, dalam beberapa hal al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu eksak.
Buku itu diterjemahkan di London pada 1831 oleh F. Rosen, seorang matematikawan Inggris. Kemudian diedit ke dalam bahasa Arab oleh Ali Mustafa Musyarrafa dan Muhammad Mursi Ahmad, ahli matematika Mesir, pada 1939. Sebagian dari karya al-Khawarizmi itu pada abad ke-12 juga diterjemahkan oleh Robert, matematikawan dari Chester, Inggris, dengan judul Liber Algebras et Al-mucabola (Buku Aljabar dan Perbandingan), yang kemudian diedit oleh L.C. Karpinski, seorang matematikawan dari New York, Amerika Serikat. Gerard dari Cremona (1114–1187) seorang matematikawan Italia, membuat versi kedua dari buku Liber Algebras dengan judul De Jebra et Almucabola (Aljabar dan Perbandingan). Buku versi Gerard ini lebih baik dan bahkan mengungguli buku F. Rozen.
Dalam bukunya, al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.
Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila ia dijuluki ”Bapak Aljabar.”
Bahkan, menurut Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of al-Khawarizmi’s Algebra, al-Khawarizmi lebih berhak mendapat julukan “Bapak Aljabar” dibandingkan dengan Diophantus, karena dialah orang pertama yang mengajarkan aljabar dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya.
Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika Barat, seperti John Napier (1550–1617) dan Simon Stevin (1548–1620), menganggap penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian itu dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan
biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari.
Buku astronominya yang mahsyur adalah Kitab Surah al-Ard (Buku Gambaran Bumi). Buku itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya. Kitab itu secara tidak langsung mengacu pada buku Geography yang disusun oleh Claudius Ptolomaeus (100–178), ilmuwan Yunani. Namun beberapa kesalahan dalam buku tersebut dikoreksi dan dibetulkan oleh al-Khawarizmi dalam bukunya Zij as-Sindhind sebelum ia menyusun Kitab Surah al-Ard.
Selain ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi, Al-Khawarizmi juga seorang ahli seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik. Pengaruh buku itu sampai ke Eropa dan dianggap sebagai perkenalan musik Arab ke dunia Latin. Dengan meninggalkan karya-karya besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan terbesar pada zamannya, Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad.
Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam. Yaitu, bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya.
Di dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi dibanding karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep Aljabar modern, membuatnya layak menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan revolusi perhitungan di Abad Pertengahan di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks Aljabar merupakan salah satu karya Islam di dunia Internasional.
Kisah angka nol Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu. Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu. Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol.
Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap, demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol. Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang salah, ketika berhadapan dengan pembagian oleh bilangan nol. Hal ini terus menjadi topik penelitian pada saat itu, bahkan sampai 200 tahun kemudian. Misalnya tahun 830, Mahavira (India) mempertegas hasil-hasil Brahmagupta, dan bahkan menyatakan bahwa "sebuah bilangan dibagi oleh nol adalah tetap". Tentu saja ini suatu kesalahan fatal. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu. Ide-ide brilian dari matematikawan India Selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan decimal.
tugas 2.2
desimal | biner | hexadesimal | BCD
|
79 | 01001111 | 4f | 0111 1001 |
128 | 10000000 | 80 | 0001 0010 1000 |
58 | 0111010 | 3A | 0101 1000 |
73 | 1001001 | 49 | 0111 0011 |
95 | 1011111 | 5f | 1001 0101 |
162 | 10100010 | A2 | 0001 0110 0010 |
675 | 1010100011 | 2A3 | 0110 0111 0101 |
984 | 1111011000 | 3D8 | 1001 1000 0100 |
tugas 2.3
KODE ASCII
Pengertian KODE ASCII
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.
Tabel Kode ASCII
Karakter | Nilai Unicode
| Nilai ANSI ASCII
| Keterangan | |
NUL | 0000 | 0 | Null (tidak tampak) | |
SOH | 0001 | 1 | Start of heading (tidak tampak) | |
STX | 0002 | 2 | Start of text (tidak tampak) | |
ETX | 0003 | 3 | End of text (tidak tampak) | |
EOT | 0004 | 4 | End of transmission (tidak tampak) | |
ENQ | 0005 | 5 | Enquiry (tidak tampak) | |
ACK | 0006 | 6 | Acknowledge (tidak tampak) | |
BEL | 0007 | 7 | | |
BS | 0008 | 8 | Menghapus satu karakter di belakang kursor (Backspace) | |
HT | 0009 | 9 | Horizontal tabulation | |
LF | 000A | 10 | Pergantian baris (Line feed) | |
VT | 000B | 11 | Tabulasi vertikal | |
FF | 000C | 12 | Pergantian baris (Form feed) | |
CR | 000D | 13 | Pergantian baris (carriage return) | |
SO | 000E | 14 | Shift out (tidak tampak) | |
SI | 000F | 15 | Shift in (tidak tampak) | |
DLE | 0010 | 16 | Data link escape (tidak tampak) | |
DC1 | 0011 | 17 | Device control 1 (tidak tampak) | |
DC2 | 0012 | 18 | Device control 2 (tidak tampak) | |
DC3 | 0013 | 19 | Device control 3 (tidak tampak) | |
DC4 | 0014 | 20 | Device control 4 (tidak tampak) | |
NAK | 0015 | 21 | Negative acknowledge (tidak tampak) | |
SYN | 0016 | 22 | Synchronous idle (tidak tampak) | |
ETB | 0017 | 23 | End of transmission block (tidak tampak) | |
CAN | 0018 | 24 | Cancel (tidak tampak) | |
EM | 0019 | 25 | End of medium (tidak tampak) | |
SUB | 001A | 26 | Substitute (tidak tampak) | |
ESC | 001B | 27 | Escape (tidak tampak) | |
FS | 001C | 28 | File separator | |
GS | 001D | 29 | Group separator | |
RS | 001E | 30 | Record separator | |
US | 001F | 31 | Unit separator | |
SP | 0020 | 32 | Spasi | |
! | 0021 | 33 | Tanda seru (exclamation) | |
" | 0022 | 34 | Tanda kutip dua | |
# | 0023 | 35 | Tanda pagar (kres) | |
$ | 0024 | 36 | Tanda mata uang dolar | |
% | 0025 | 37 | Tanda persen | |
& | 0026 | 38 | Karakter ampersand (&) | |
‘ | 0027 | 39 | Karakter Apostrof | |
( | 0028 | 40 | Tanda kurung buka | |
) | 0029 | 41 | Tanda kurung tutup | |
* | 002A | 42 | Karakter asterisk (bintang) | |
+ | 002B | 43 | Tanda tambah (plus) | |
, | 002C | 44 | Karakter koma | |
- | 002D | 45 | Karakter hyphen (strip) | |
. | 002E | 46 | Tanda titik | |
/ | 002F | 47 | Garis miring (slash) | |
0 | 0030 | 48 | Angka nol | |
1 | 0031 | 49 | Angka satu | |
2 | 0032 | 50 | Angka dua | |
3 | 0033 | 51 | Angka tiga | |
4 | 0034 | 52 | Angka empat | |
5 | 0035 | 53 | Angka | |
6 | 0036 | 54 | Angka enam | |
7 | 0037 | 55 | Angka tujuh | |
8 | 0038 | 56 | Angka delapan | |
9 | 0039 | 57 | Angka sembilan | |
: | 003A | 58 | Tanda titik dua | |
; | 003B | 59 | Tanda titik koma | |
< | 003C | 60 | Tanda lebih kecil | |
= | 003D | 61 | Tanda sama dengan | |
> | 003E | 62 | Tanda lebih besar | |
? | 003F | 63 | Tanda tanya | |
@ | 0040 | 64 | A keong (@) | |
A | 0041 | 65 | Huruf latin A kapital | |
B | 0042 | 66 | Huruf latin B kapital | |
C | 0043 | 67 | Huruf latin C kapital | |
D | 0044 | 68 | Huruf latin D kapital | |
E | 0045 | 69 | Huruf latin E kapital | |
F | 0046 | 70 | Huruf latin F kapital | |
G | 0047 | 71 | Huruf latin G kapital | |
H | 0048 | 72 | Huruf latin H kapital | |
I | 0049 | 73 | Huruf latin I kapital | |
J | 004A | 74 | Huruf latin J kapital | |
K | 004B | 75 | Huruf latin K kapital | |
L | 004C | 76 | Huruf latin L kapital | |
M | 004D | 77 | Huruf latin M kapital | |
N | 004E | 78 | Huruf latin N kapital | |
O | 004F | 79 | Huruf latin O kapital | |
P | 0050 | 80 | Huruf latin P kapital | |
Q | 0051 | 81 | Huruf latin Q kapital | |
R | 0052 | 82 | Huruf latin R kapital | |
S | 0053 | 83 | Huruf latin S kapital | |
T | 0054 | 84 | Huruf latin T kapital | |
U | 0055 | 85 | Huruf latin U kapital | |
V | 0056 | 86 | Huruf latin V kapital | |
W | 0057 | 87 | Huruf latin W kapital | |
X | 0058 | 88 | Huruf latin X kapital | |
Y | 0059 | 89 | Huruf latin Y kapital | |
Z | 005A | 90 | Huruf latin Z kapital | |
[ | 005B | 91 | Kurung siku kiri | |
\ | 005C | 92 | Garis miring terbalik (backslash) | |
] | 005D | 93 | Kurung sikur kanan | |
^ | 005E | 94 | Tanda pangkat | |
_ | 005F | 95 | Garis bawah (underscore) | |
` | 0060 | 96 | Tanda petik satu | |
a | 0061 | 97 | Huruf latin a kecil | |
b | 0062 | 98 | Huruf latin b kecil | |
c | 0063 | 99 | Huruf latin c kecil | |
d | 0064 | 100 | Huruf latin d kecil | |
e | 0065 | 101 | Huruf latin e kecil | |
f | 0066 | 102 | Huruf latin f kecil f | |
g | 0067 | 103 | Huruf latin g kecil | |
h | 0068 | 104 | Huruf latin h kecil | |
i | 0069 | 105 | Huruf latin i kecil | |
j | 006A | 106 | Huruf latin j kecil | |
k | 006B | 107 | Huruf latin k kecil | |
l | 006C | 108 | Huruf latin l kecil | |
m | 006D | 109 | Huruf latin m kecil | |
n | 006E | 110 | Huruf latin n kecil | |
o | 006F | 111 | Huruf latin o kecil | |
p | 0070 | 112 | Huruf latin p kecil | |
q | 0071 | 113 | Huruf latin q kecil | |
r | 0072 | 114 | Huruf latin r kecil | |
s | 0073 | 115 | Huruf latin s kecil | |
t | 0074 | 116 | Huruf latin t kecil | |
u | 0075 | 117 | Huruf latin u kecil | |
v | 0076 | 118 | Huruf latin v kecil | |
w | 0077 | 119 | Huruf latin w kecil | |
x | 0078 | 120 | Huruf latin x kecil | |
y | 0079 | 121 | Huruf latin y kecil | |
z | 007A | 122 | Huruf latin z kecil | |
{ | 007B | 123 | Kurung kurawal buka | |
¦ | 007C | 124 | Garis vertikal (pipa) | |
} | 007D | 125 | Kurung kurawal tutup | |
~ | 007E | 126 | Karakter gelombang (tilde) | |
| 007F | 127 | Delete | |
| 0080 | 128 | Dicadangkan | |
| 0081 | 129 | Dicadangkan | |
| 0082 | 130 | Dicadangkan | |
| 0083 | 131 | Dicadangkan | |
| 0084 | 132 | Index | |
NEL | 0085 | 133 | Next line | |
SSA | 0086 | 134 | Start of selected area | |
ESA | 0087 | 135 | End of selected area | |
| 0088 | 136 | Character tabulation set | |
| 0089 | 137 | Character tabulation with justification | |
| 008A | 138 | Line tabulation set | |
PLD | 008B | 139 | Partial line down | |
PLU | 008C | 140 | Partial line up | |
| 008D | 141 | Reverse line feed | |
SS2 | 008E | 142 | Single shift two | |
SS3 | 008F | 143 | Single shift three | |
DCS | 0090 | 144 | Device control string | |
PU1 | 0091 | 145 | Private use one | |
PU2 | 0092 | 146 | Private use two | |
STS | 0093 | 147 | Set transmit state | |
CCH | 0094 | 148 | Cancel character | |
MW | 0095 | 149 | Message waiting | |
| 0096 | 150 | Start of guarded area | |
| 0097 | 151 | End of guarded area | |
| 0098 | 152 | Start of string | |
| 0099 | 153 | Dicadangkan | |
| 009A | 154 | Single character introducer | |
CSI | 009B | 155 | Control sequence introducer | |
ST | 009C | 156 | String terminator | |
OSC | 009D | 157 | Operating system command | |
PM | 009E | 158 | Privacy message | |
APC | 009F | 158 | Application program command | |
| 00A0 | 160 | Spasi yang bukan pemisah kata | |
¡ | 00A1 | 161 | Tanda seru terbalik | |
¢ | 00A2 | 162 | Tanda sen (Cent) | |
£ | 00A3 | 163 | Tanda Poundsterling | |
¤ | 00A4 | 164 | Tanda mata uang (Currency) | |
¥ | 00A5 | 165 | Tanda Yen | |
¦ | 00A6 | 166 | Garis tegak putus-putus (broken bar) | |
§ | 00A7 | 167 | Section sign | |
¨ | 00A8 | 168 | Diaeresis | |
© | 00A9 | 169 | Tanda hak cipta (Copyright) | |
ª | 00AA | 170 | Feminine ordinal indicator | |
« | 00AB | 171 | Left-pointing double angle quotation mark | |
¬ | 00AC | 172 | Not sign | |
| 00AD | 173 | Tanda strip (hyphen) | |
® | 00AE | 174 | Tanda merk terdaftar | |
¯ | 00AF | 175 | Macron | |
° | 00B0 | 176 | Tanda derajat | |
± | 00B1 | 177 | Tanda kurang lebih (plus-minus) | |
² | 00B2 | 178 | Tanda kuadrat (pangkat dua) | |
³ | 00B3 | 179 | Tanda kubik (pangkat tiga) | |
´ | 00B4 | 180 | Acute accent | |
µ | 00B5 | 181 | Micro sign | |
¶ | 00B6 | 182 | Pilcrow sign | |
· | 00B7 | 183 | Middle dot | |
|
|
|
|
|
A.I.D.I.L A.R.D.I.L.A ==> 65.73.68.73.76 65.82.68.73.76.65.
0 komentar:
Posting Komentar